NASA Konfirmasikan Peluncuran Roket Artemis Direncanakan pada akhir September

12 September 2022, 14:27 WIB
NASA Konfirmasikan Peluncuran Roket Artemis Direncanakan pada akhir September /NASA/

JEMBRANABALI.COM - NASA melaporkan perkembangan terakhir tentang persiapan penerbangan roket Artemis ke bulan, dengan menyampaikan bahwa mereka telah mengganti segel bocor di roket bulannya di pad.

Setelah proses ini tuntas mereka berharap dapat meluncurkan roket itu pada penerbangan uji coba pertamanya di akhir bulan September ini.

Manajer mengatakan bahwa mereka terlebih dahulu akan melakukan tes lain setelah perbaikan untuk memastikan semua kebocoran bahan bakar hidrogen telah diatasi.

Baca Juga: Meta dan Qualcomm Sepakati Kolaborasi Kembangkan Chipset Khusus Produk Virtual Reality.

Jika uji coba itu berjalan dengan baik maka NASA akan kembali mencoba untuk meluncurkan roket setinggi 322 kaki itu pada akhir September.

Namun jika tidak, roket akan kembali ke hanggar untuk pekerjaan tambahan, hingga menunda lepas landas sampai setidaknya bulan Oktober.

Seperti yang diberitakan, serangkaian kebocoran bahan bakar hidrogen dan masalah lainnya telah menghentikan upaya peluncuran minggu lalu.

Baca Juga: Hati-hati Bagi Yang Punya Hobby Berenang, Berikut ini 5 Efek Samping Berenang dan Solusinya

Roket Space Launch System, yang paling kuat yang pernah dibuat oleh NASA, mengusung kapsul kru dengan tiga boneka uji. Badan antariksa itu ingin mengirim kapsul itu ke orbit bulan dalam rangka uji coba, sebelum menempatkan astronot pada penerbangan berikutnya, pada 2024.

Misi keliling bulan itu akan membuka jalan bagi pendaratan manusia pertama di bulan dalam 50 tahun, yang dijadwalkan tercapai pada 2025.

"Kita perlu menyelesaikan tes tanking dan kemudian kita harus melihat kondisi dan jadwalnya dengan realistis", untuk melakukan upaya peluncuran paling cepat 23 September, kata Jim Free, orang yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem eksplorasi NASA.

Baca Juga: Anda penggemar Van Halen? Inilah Lagu Karya Eddie Van Halen Yang Monumental

Untuk meluncurkan roket pada akhir September, NASA membutuhkan persetujuan dari Angkatan Luar Angkasa di Cape Canaveral, yang mengawasi sistem penghancuran diri roket itu.

Baterai diperlukan untuk mengaktifkan sistem jika roket berbelok keluar jalur menuju daerah berpenduduk. Baterai ini harus diuji ulang secara berkala, dan itu hanya dapat dilakukan di hanggar.

Militer harus memperpanjang sertifikasi baterai itu dengan tambahan dua minggu atau lebih sehingga roket tidak perlu kembali ke hanggar.

Baca Juga: Bukan Hanya Penggemar Biasa, 6 Selebriti Ini Juga Mengidolakan Blackpink

Para insinyur berharap dengan mengganti sepasang segel di saluran bahan bakar hidrogen di bagian bawah roket maka akan bisa menangani kebocoran yang masih ada.

Sebagai tindakan pencegahan ekstra, tim peluncuran merencanakan pendekatan yang lebih baik dan lebih lembut untuk tanking selama fase akhir hitungan mundur, kata Mike Bolger, salah seorang manajer program.

"Kami optimistis bisa mengatasi masalah ini," katanya kepada wartawan.

Baca Juga: Pilih Mana, Teh Hijau atau Teh Hitam? Inilah Manfaat Keduanya

Program eksplorasi bulan baru NASA ini dinamai Artemis, yang merupakan saudara kembar Apollo dalam mitologi Yunani.

Dua belas astronot bisa mendarat dan berjalan di bulan pada akhir 1960-an dan awal 1970-an ketika program Apollo NASA diluncurkan.

Editor: Sri Wahyu Ningsih

Sumber: Apnews.com

Tags

Terkini

Terpopuler