6 Bulan Sejak Dimulainya Perang Rusia Ukraina, Belum Ada Tanda Akan Berakhir

- 25 Agustus 2022, 14:18 WIB
Ilustrasi Perang Rusia VS Ukraina
Ilustrasi Perang Rusia VS Ukraina /Reuters/Alexander Ermochenko/REUTERS

JEMBRANABALI.COM - Pekan ini menandai enam bulan sejak pasukan Rusia melintasi perbatasan Ukraina untuk melakukan invasi militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Moskow menyebut kampanyenya sebagai operasi militer khusus untuk demiliterisasi Ukraina dan melindungi komunitas berbahasa Rusia.

Presiden Ukraina Volodymr Zelensky mengatakan Rusia telah memulai kejahatan.

Militer Ukraina, yang didukung oleh senjata dan pasokan dari sekutu Barat, termasuk setidaknya $ 9,1 miliar dalam bantuan keamanan dari Amerika Serikat, mengklaim banyak kemenangan.

Kepala angkatan bersenjata Ukraina mengatakan hampir 9.000 personel militer Ukraina telah tewas dalam perang. Rusia belum mengatakan berapa banyak tentaranya yang terbunuh, meskipun intelijen AS memperkirakan bahwa sekitar 15.000 telah terbunuh sejauh ini.

Baca Juga: Catat Rekor di YouTube, BLACKPINK Lengkapi Rekor Single Baru Pink Venom

Menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), setidaknya 5.587 warga sipil telah tewas dan 7.890 terluka sejak dimulainya invasi, OHCHR percaya angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Penyelidik Human Rights Watch Richard Weir mengatakan: "Apa yang telah kita lihat di sini adalah indikasi yang cukup kuat bahwa sejumlah pembunuhan disengaja terjadi," merujuk pada mayat yang ditemukan dengan tangan terikat setelah pasukan Rusia mundur dari kota-kota di pinggiran Kyiv pada awal April.

Mariupol, pelabuhan selatan yang dulu makmur, dihancurkan oleh pasukan Rusia.

Menurut UNHCR, ada 11.150.639 penyeberangan perbatasan ke luar negeri sejak invasi dimulai sampai pada 16 Agustus.

Halaman:

Editor: Sri Wahyu Ningsih

Sumber: Reuters.com


Tags

Terkait

Terkini

x