Gunakan Semua Alat yang Kita Punya untuk Melindungi Diri, Peringatan Kepala WHO Soal Covid

- 18 Agustus 2022, 21:43 WIB
Covid 19 masih berbahaya
Covid 19 masih berbahaya /

JEMBRANABALI.COM - Dengan masih berlangsungnya pandemi di tahun ketiga, telah berulang kali disampaikan oleh para pemimpin dan para ahli bahwa dunia harus belajar untuk hidup dengan Covid. Tetapi melalui peringatan agar masyarakat tidak melepaskan masker pelindung, kepala WHO Dr. Tedros Ghebreyesus mengatakan bahwa ini tidak berarti berpura-pura virus itu tidak ada. Namun itu berarti kita harus menggunakan semua alat yang kita miliki untuk melindungi diri kita sendiri dan melindungi orang lain,” katanya.

Kematian terkait dengan Covid yang dilaporkan secara global telah meningkat 35 persen dalam satu bulan terakhir, ia berbagi dalam pengarahan terbaru tentang virus corona. “Kita semua lelah dengan virus ini, dan lelah dengan pandemi. Tetapi virus tidak membuat kita bosan,” katanya.

Omicron tetap menjadi varian dominan dan dalam satu bulan terakhir, sub-varian BA.5 mewakili lebih dari 90% sekuens.

Dalam sebuah pesan kepada dunia, kepala WHO - dalam pesan video - terdengar mengatakan, “15.000 orang di seluruh dunia kehilangan nyawa mereka karena Covid. Angka 15.000 seminggu benar-benar tidak dapat diterima ketika kita memiliki semua alat untuk mencegah infeksi dan menyelamatkan nyawa.”

Baca Juga: Bank Indonesia Keluarkan 7 Pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022

“Tidak ada dari kita yang tidak berdaya. Silakan divaksinasi jika tidak, dan dapatkan booster (dosis) jika Anda membutuhkannya. Pakai masker dan jaga jarak sosial,” desak kepala WHO dalam video. “Kita tidak bisa hidup (dengan virus) dengan 15.000 kematian seminggu. Kita tidak bisa hidup dengan meningkatnya rawat inap. Kita tidak bisa hidup dengan akses vaksin yang tidak adil,” kata kepala badan kesehatan dunia itu.

Dunia telah melaporkan lebih dari 59 crore kasus sejak awal pandemi dan lebih dari 64 lakh kematian. Amerika Serikat telah melaporkan sebagian besar kasus ini (lebih dari 9,3 crore), diikuti oleh India (sekitar 4,4 crore).

WHO dalam beberapa kesempatan berbicara tentang distribusi vaksin yang tidak merata karena virus terus bermutasi.

Editor: Sri Wahyu Ningsih

Sumber: msn.com


Tags

Terkait

Terkini

x