JEMBRANABALI.COM - Sebuah jajak pendapat menunjukkan mayoritas orang tua di Korea ditemukan sangat bergantung pada gadget, baik itu smartphone atau komputer tablet, ketika mereka merawat anak-anak kecil saat melakukan tugas sehari-hari di rumah.
Hasil ini memperlihatkan sebuah perkembangan yang mencerminkan masalah kecanduan smartphone yang berkembang di negara itu di kalangan anak muda.
Melalui jajak pendapat yang dilakukan oleh Institut Penitipan Anak dan Pendidikan Korea terhadap 1.500 orang tua dengan anak-anak berusia 1 hingga 7 tahun, sekitar 70,2 persen dari mereka mengatakan telah memberikan smartphone kepada anak-anak di rumah.
Baca Juga: Pangeran William dan Kate Middelton Menjadi Pangeran dan Putri Wales
Mereka beranggapan dengan cara itu akan memungkinkan mereka untuk menangani pekerjaan sehari-hari tanpa adanya gangguan.
Survei tersebut dilakukan pada Agustus tahun lalu, dilakukan melalui sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini oleh institut tersebut.
Dari keseluruhan responden, 74,3 persen mengatakan mereka memberikan smartphone kepada anak-anak mereka dengan alasan agar mereka tetap tenang di tempat umum, sementara 52 persen menyebutkan sebagai tujuan pendidikan.
Baca Juga: Waspada, Indeks Pembangunan Manusia Global Catat Rekor Terburuk
Menurut jajak pendapat, tingkat balita pertama kali terpapar smartphone pada usia 12 hingga 18 bulan sebesar 20,5 persen, diikuti oleh persentase mereka yang berusia 18 hingga 24 bulan sebesar 13,4 persen.
Rata-rata waktu penggunaan smartphone atau komputer tablet anak-anak mencapai 55,3 menit per hari kerja. Rata-rata untuk akhir pekan tercatat 97,6 menit.
Hasil survei tersebut jelas mencerminkan masalah kecanduan smartphone yang berkembang di negara ini di kalangan anak muda.
Menurut sebuah studi oleh Kementerian Sains dan TIK pada tahun 2020, 35,8 persen remaja dan 27,3 persen anak-anak berusia 3 hingga 9 tahun ditemukan memiliki risiko tinggi ketergantungan smartphone yang berat.