Profil Suharso Monoarfa, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan yang Diberhentikan

- 6 September 2022, 11:49 WIB
Profil Suharso Monoarfa, yang diberhentikan dari Ketua Umum PPP
Profil Suharso Monoarfa, yang diberhentikan dari Ketua Umum PPP /Twitter.com/ @Suharso_M/

JEMBRANABALI.COM - Berikut ini profil Suharso Monoarfa, yang saat ini sedang ramai diperbincangkan terkait kabar pemberhentian dirinya dari Ketua Umum Parpol Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Dr. (HC). Ir. H. Suharso Monoarfa, M.A., yang memiliki darah Gorontalo, lahir pada 31 Oktober 1954 di Mataram Nusa Tenggara Barat.

Beliau meraih gelar pendidikan di Jurusan Planologi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Liz Truss Dipastikan Gantikan Boris Johnson Sebagai Perdana Menteri Inggris

Ia melanjutkan jenjang pendidikan di Executive Program University of Michigan, di Amerika Serikat dan berhasil lulus pada tahun 2004.

Suharso Monoarfa juga mengambil S2 Executive Development Program di University of Standard, Amerika Serikat, pada tahun 1994.

Pada 2014, Suharso Monoarfa menerima gelar Doctor Honoris Causa bidang bisnis dari William Business College, University of Sydney, Australia.

Baca Juga: Dominasi Duet Ducati di San Marino, Francesco Bagnaia Jadi Pemenang

Suharso Monoarfa dikenal memiliki banyak sekali pengalaman dalam bisnis dan penelitian.

Ia kemudian terjun ke dunia politik bersama dengan PPP (Partai Persatuan Pembangunan) di Pemilu tahun 2004.

Karier Suharso Monoarfa di dunia politik diawali setelah beliau terpilih sebagai anggota DPR RI Daerah Pemilihan Gorontalo dari PPP untuk periode 2004 hingga 2009.

Karier politik Suharso Monoarfa semakin melesat ketika dirinya diangkat menjadi Menteri Negara Perumahan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono untuk masa 2009 hingga 2011.

Baca Juga: Meta dan Qualcomm Sepakati Kolaborasi Kembangkan Chipset Khusus Produk Virtual Reality.

Namun belum sampai empat tahun menjabat, Suharso Monoarfa mengundurkan diri karena alasan pribadi di tahun 2011 .

Sosoknya kembali muncul saat terjadi konflik internal PPP antara kubu Suryadadharma Ali dan M. Romahurmuziy.

Pasca Pilpres 2014, Suharso Monoarfa dan PPP kubu Romahurmuziy mengambil sikap untuk mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Suharso Monoarfa diangkat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Watimpres pada masa 2015 hingga 2019.

Baca Juga: Inilah 7 Jenis Kopi Legendaris Untuk Temani Hari Istimewa Anda

Di periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, Suharso Monoarfa ditunjuk menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, sampai saat ini.

Pada 19 Desember 2020, PPP menggelar Muktamar IX di Makassar yg digelar secara fisik dan virtual mengukuhkan Suharso Monoarfa menjadi Ketua Umum PPP definitif.

Minggu ini publik sedang dikejutkan dengan adanya pemberitaan pemberhentian Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum untuk masa bakti 2020 hingga 2025.

Baca Juga: Inilah Salah Satu Cara Terbaik untuk Mengisi Daya Ponsel Anda

Penyebab pemberhentian Suharso Monoarfa tersebut diduga sebagai satu upaya untuk menghindari kegaduhan di tubuh PPP.

Menindaklanjuti pemberhentian ini, PLT Ketua Umum akan diisi oleh H. Muhammad Mardiono untuk masa bakti hingga tahun 2025 selanjutnya.

Editor: Sri Wahyu Ningsih


Tags

Terkait

Terkini