Tumpek Landep 2022 Perayaan Mobil dan Motor dan Benda Tajam Lainnya

- 22 Oktober 2022, 10:12 WIB
Upacara penyucian mobil di hari tumpek landep
Upacara penyucian mobil di hari tumpek landep /Instagram/Vito_soulful

JEMBRANABALI.COM - Dalam ajaran Hindu, terdapat berbagai jenis hari raya Tumpek dengan fungsi dan makna yang berbeda-beda. Secara umum, hari raya Tumpek dapat diartikan sebagai hari suci untuk memperingati turunnya manifestasi kekuatan Sanghyangwidi ke dunia.

Salah satu hari raya Tumpek yang dirayakan oleh umat Hindu adalah Tumpek Landep. Hari ini didedikasikan untuk Tuhan Yang Mahakuasa, Dewa Senjata (Pasupathi), untuk berdoa memohon keselamatan.

Tumpek Landep 2022

Hari Raya TumpekLandep yang diperingati setiap Saniscara Kliwon Wuku Landep tahun ini, jatuh pada tanggal 9 April 2022. Tumpek landep 2022 jatuh pada tanggal 9 April 2022, Tumpek Landep berlangsung setiap hari Sabtu Kliwon wuku Landep, sehingga menurut penanggalan Bali, hari raya ini diperingati setiap 210 hari sekali. Kata tumpek sendiri berasal dari 'metu' yang berarti bertemudan 'mpek' yang berarti akhir, sehingga tumpek merupakan hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara, dimana Panca Wara diakhiri oleh Kliwon dan Sapta Wara diakhiri oleh Saniscara (hari Sabtu).

Baca Juga: Pengadaan Air Bersih dan Tanggul Pantai di Nusa Penida Akan Jadi Prioritas Bupati Suwirta

Seperti kata Landep sendiri yang berarti tajam, Tumpek Landep memberikan penghormatan kepada Sang Hyang Widi Wasa, yang telah membawa umat Hindu, khususnya umat Hindu Bali, ke dunia dan memberikan pemikiran yang tajam kepada masyarakat. Ketajaman itu seperti keris atau senjata tajam seperti tombak atau pedang.

Dalam arti lain, dan dalam perkembangannya di zaman modern ini, masyarakat Bali juga menunjukkan apresiasi terhadap material logam seperti besi, perak, dan perunggu. Hal ini diyakini dapat membantu dan memudahkan pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam festival Tumpek Landep sendiri, pengumpulan pusaka dan benda logam memungkinkan hal ini dilakukan di rumah-rumah dan pura. Ritual ini berlangsung dari pagi hingga malam.

Ritual ini sudah turun temurun, dan kini tidak hanya senjata besi, tetapi juga benda/perkakas lain yang mengandung unsur besi, atau benda logam bergerak seperti sepeda motor, mobil, peralatan rumah tangga, dll, yang ikut dalam upacara tersebut. Hiasan khusus yang didapat dari daun tamian. Ketika ritual dilakukan, benda-benda yang terbuat dari logam atau yang terbuat dari unsur logam dikorbankan untuk memudahkan aktivitas manusia dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih mudah.

Baca Juga: Pray For Bali Bencana Banjir Bali di Tahun 2022

Saat ini, peralatan lancip telah memperluas artinya. Ini tidak hanya mencakup keris dan tombak, tetapi juga benda-benda buatan manusia yang membuat hidup lebih mudah, seperti sepeda motor, mobil, mesin, dan komputer. Hal-hal ini dirayakan. Namun, satu hal tidak boleh disalahpahami. Dalam konteks ini, orang tidak memuja sesuatu yang bersifat teknis, tetapi mereka berdoa kepada Ida Sang Hyang Widi, yang bermanifestasi sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati membuat hidup lebih mudah.

Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa hari raya Tumpek Landep merupakan hari raya yang mengandung makna permohonan, ungkapan rasa syukur dan rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan keringanan, rahmat dan ketajaman pikiran. Pada hari ini, khususnya di Bali, masyarakat seolah diingatkan untuk menggunakan benda logam untuk kebahagiaan dan kesejahteraan hidup, serta mensyukuri manfaat yang diterimanya.

Halaman:

Editor: Shella Audiati Nurjana


Tags

Terkini

x