Walaupun di Masa Pandemi, Budidaya Rumput Laut di Nusa Penida Kembali Jadi Primadona

- 21 Oktober 2022, 02:35 WIB
Satuan kerja Bappenas RI, ICCTF bekerja sama dengan masyarakat Nusa Penida, Klungkung melakukan budidiaya rumput laut dengan COREMAP CTI.
Satuan kerja Bappenas RI, ICCTF bekerja sama dengan masyarakat Nusa Penida, Klungkung melakukan budidiaya rumput laut dengan COREMAP CTI. /Nusa Penida

JEMBRANABALI.COM - Hal itu diungkapkan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat membawa hasil petani rumput laut dari kediamannya di Nusa Ceningan pada Rabu (16/9) pagi bahwa adanya wabah pandemi Covid-19 ini memberikan dampak peringatan pasti bagi perkembangan budidaya rumput laut di Wilayah Nusa, Kabupaten Klungkung.

Agenda dimaksud dilakukan saat selesai melakukan tinjauan di areal budidaya rumput laut yang berada di dekat Pantai Ceningan. Turut hadir juga saat itu Perbekel Desa Lembongan I Ketut Gede Arjaya pada masa itu.

Menurut dari informasi Bupati Suwirta, kelangkaan rumput laut terus terjadi di kawasan Nusa Penida pada awal Juli 2018. Namun untuk saat ini, banyak orang yang kembali berkarir sebagai petani rumput laut di tengah pandemi. Situasi ini semakin memberi dampak dengan meningkatnya dari waktu ke waktu pertumbuhan produksi panen rumput laut yang ada.

Baca Juga: Banjir Bandang Melanda Jembrana Bali, 161 Rumah Rusak

Meskipun demikian, Bupati Suwirta menyatakan bahwa beberapa masalah, seperti lahan dan rumput laut, baru-baru ini muncul, dengan banyak penduduk Nusa Penida yang memperlakukan hasil rumput laut sebagai sumber pendapatan, dan harga rumput laut telah menurun karena peningkatan jumlah produksi.

Menyikapi situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Klungkung meyakini bahwa kerjasama antara Koperasi dan bandar rumput laut telah dimulai. Melalui titik ungkit, yaitu Nusa Penida yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Pedesaan Prioritas Nasional (KPPN), sebagian dana akan digunakan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat yang budidaya rumput laut guna menekan inflasi harga.

"Mudah-mudahan dengan pengalaman pada masa Pandemi Covid-19, meskipun nantinya jika kondisi pariwisata sudah kembali normal lagi, supaya usaha budidaya rumput laut ini jangan sampai terabaikan. Kami berharap bahwasanya warga Lembongan agar tetap semangat dalam menjalani pekerjaan ini," ujar Bupati Suwirta seraya mengatakan sehebat apapun pariwisata, alternatif ekonomi di Lembongan terutama rumput laut, harus tetap hidup dan dilanjutkan, agar ketika badai-badai lain datang, kita tidak lagi seolah-olah kehilangan segalanya.

Baca Juga: Fantastis ! Laboratorium PCR di Buleleng Siap Menerima Spesimen dari Rumah Sakit

Suarbawa, ketua kelompok budidaya rumput laut Segara Raksa, menyarankan agar kelangsungan budidaya rumput laut harus memiliki strategi-strategi diantaranya dapat mempertahankan berbagai jenis bibit rumput laut, agar bisa mengetahui lokasi dan musim apa dapat tumbuh dengan baik.

Terimaksih juga kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beserta jajaran yang sudah sangat peduli dengan perkembangan dari budidaya rumput laut, dalam rangka menyesuaikan harga rumput laut di pasaran. "Saya berharap teman-teman kelompok kedepannya agar tidak apriori terhadap lembaga-lembaga, sehingga harus bersinergi," kata pembicara.

Editor: Shella Audiati Nurjana


Tags

Terkini

x