Tiga Perusahaan China Umumkan Rencana Hapus Saham dari New York Stock Exchange

- 13 Agustus 2022, 22:59 WIB
Ilustrasi saham.
Ilustrasi saham. /Reuters/Aly Song/

JEMBRANABALI.COM - Tiga perusahaan raksasa China mengumumkan rencana untuk menghapus saham mereka dari New York Stock Exchange.

PetroChina, China Life Insurance, dan China Petroleum Chemical tidak menyebutkan sengketa audit atau ketegangan AS-China atas Taiwan, keamanan, teknologi, dan hak asasi manusia, sebagai alasan rencana mereka.

Perusahaan-perusahaan itu, dalam pernyataan serupa selama 30 menit, menyebut kecilnya volume perdagangan kecil saham mereka di New York. Mereka mengatakan bahwa saham masih akan diperdagangkan di Hong Kong, yang terbuka untuk investor non-Cina. 

Washington telah memperingatkan perusahaan-perusahaan China, termasuk Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di dunia, bahwa mereka akan memaksa mereka meninggalkan bursa saham AS jika Beijing tetap menolak untuk mengizinkan regulator melihat catatan auditor perusahaan mereka.

Pihak berwenang Amerika mengatakan pemerintah negara lain telah menyetujui langkah itu AS itu, kecuali China dan Hong Kong. China mengatakan sudah ada kemajuan pembicaraan tetapi para pejabat AS mengatakan masalah penting belum terselesaikan.

Baca Juga: Luar Biasa, Tim Garuda Muda Persembahkan Piala AFF U-16 2022 Sebagai Kado HUT Kemerdekaan Indonesia

Di bawah perintah November 2020 Presiden Donald Trump saat itu, orang Amerika dilarang untuk berinvestasi di saham, obligasi, dan sekuritas lainnya dari lusinan perusahaan yang dikutip oleh Pentagon sebagai kemungkinan mendukung pengembangan militer China. Ketiga perusahaan yang mengumumkan kepergian mereka dari pasar AS itu tidak ada dalam daftar hitam.

Pengumuman keputusan itu mengikuti langkah-langkah perusahaan China yang disebut ingin meningkatkan peran Hong Kong dalam hubungan investor asing.

Layanan ride-hailing terbesar di China, Didi Chuxing, meninggalkan New York Stock Exchange pada 10 Juni dan bergabung dengan bursa Hong Kong. Alibaba mengumumkan rencana pada bulan Juli untuk meningkatkan status sahamnya yang diperdagangkan di Hong Kong agar dapat diakses oleh investor daratan.

PetroChina, China Life, dan China Petroleum Chemical, yang dikenal dengan Sinopec, mengatakan sekuritas yang terkena dampak adalah American Depositary Shares, atau ADS, yang mewakili saham yang diperdagangkan di Hong Kong. Mereka mengatakan saham Hong Kong masih akan diperdagangkan.

Halaman:

Editor: Sri Wahyu Ningsih

Sumber: koreatimes.co.kr


Tags

Terkait

Terkini

x