Sempat Bikin Kecele Hanya Rerelease, Film Avatar Berhasil Raup Untung Besar

- 27 September 2022, 07:50 WIB
Film Avatar yang pernah tayang tahun 2009 lalu dirilis kembali di seluruh bioskop Indonesia pada September 2022.
Film Avatar yang pernah tayang tahun 2009 lalu dirilis kembali di seluruh bioskop Indonesia pada September 2022. /Twitter @Avatar/

JEMBRANABALI.COM - Rerelease remaster film Avatar James Cameron berhasil memberi pemasukan untuk Disney sebesar $ 30 juta dalam penjualan tiket global sejak minggu lalu.

Avatar berada di tempat ketiga peringkat domestik AS di box office di belakang Don't Worry Darling dan The Woman King.

Avatar versi HDR 4K dirilis ulang ke bioskop di AS pada hari Jumat, 23 September, setelah film asli 2009 diam-diam ditarik dari Disney Plus demi mendorong orang kembali ke teater dan membangun hype untuk sekuelnya yang akan datang, Avatar: The Way of Water.

Baca Juga: Lirik Buih Jadi Permadani Kembali Viral setelah di Cover Zinidin Zidan ft. Nabila Maharani dan Tri Suaka

Comscore memperkirakan bahwa rerelease Avatar menghasilkan $20.5 juta secara internasional dan $10 juta di AS, sehingga total pendapatan di semua rilis menjadi $2,877,897,339, menurut Box Office Mojo.

Film ini sudah menempati peringkat sebagai film terlaris sepanjang masa, tepat di depan Avengers: Endgame, jadi keuntungan tambahan ini hanya berdiri untuk memperkuat posisinya.

Sekitar 93 persen dari penjualan tiket domestik adalah untuk pemutaran 3D, naik dari 74 persen pemirsa 3D untuk akhir pekan pembukaan asli Avatar pada tahun 2009. Angka-angka ini menjadi pertanda baik bagi dorongan Cameron untuk pemirsa 3D untuk Avatar: The Way of Water, meskipun sebagai perbandingan, hanya 10 persen pemirsa yang menonton Thor: Love and Thunder yang baru-baru ini dirilis dalam 3D, menurut data yang dibagikan oleh Disney.

Baca Juga: Kroasia dan Belanda lolos ke Final Nations League, Perancis Terpuruk

Sebuah video TikTok viral di mana seorang pengguna mengaku salah mengira pemesanan asli remaster untuk Avatar: Way of Water juga menampilkan komentar dari beberapa pekerja teater yang mengklaim bahwa banyak lainnya juga ditipu.

Kebingungan ini tidak mungkin bertanggung jawab atas keberhasilan rerelease, bagaimanapun, mengingat bahwa tiket dan materi pemasaran dengan jelas mencantumkan film sebagai rerelease dari aslinya tahun 2009.

Halaman:

Editor: Sri Wahyu Ningsih

Sumber: theverge. Com


Tags

Terkait

Terkini

x