Yang Perlu Kita Ketahui Di Balik Seramnya Malam Halloween

- 2 November 2022, 08:14 WIB
asal usul dan sejarah Halloween
asal usul dan sejarah Halloween /Jagran Josh

JEMBRANABALI.COM - Perayaan Halloween sarat dengan cerita-cerita seram soal hantu. Lalu apa sih Halloween itu? Yuk kita simak tulisan tentang asal usul dan sejarah Halloween berikut ini.

Halloween, berasal dari ucapan All Hallows' Eve, hari libur yang diperingati pada 31 Oktober, malam sebelum Hari All Saints (atau All Hallows). Perayaan ini menandai sehari sebelum pesta Kristen Barat All Saints dan memulai musim Allhallowtide, yang berlangsung selama tiga hari dan diakhiri dengan All Souls' Day.

Di sebagian besar Eropa dan sebagian besar Amerika Utara, perayaan Halloween sebagian besar tidak mengacu pada agama kristen.

Baca Juga: Cara Mengembalikan Akun Instagram Yang Di Suspend Sangat Gampang Begini Caranya

Halloween berawal dari festival Samhain di antara bangsa Celtic di Inggris kuno dan Irlandia. Pada hari yang sesuai dengan 1 November pada kalender kontemporer, tahun baru diyakini akan dimulai. Tanggal itu dianggap sebagai awal periode musim dingin, tanggal di mana kawanan ternak dikembalikan dari padang rumput dan kepemilikan tanah diperbarui.

Selama festival Samhain, jiwa-jiwa mereka yang telah meninggal diyakini kembali mengunjungi rumah mereka, dan mereka yang telah meninggal selama tahun itu diyakini melakukan perjalanan ke dunia lain.

Orang-orang menyalakan api unggun di puncak bukit untuk menyalakan kembali api perapian mereka untuk musim dingin dan untuk menakut-nakuti roh jahat, dan mereka terkadang mengenakan topeng dan penyamaran lainnya untuk menghindari dikenali oleh hantu yang hadir.

Baca Juga: Lokasi Pantai Geger Nusa Dua Bali, Tempat Favorit Raja Salman

Dengan cara-cara itulah makhluk seperti penyihir, hobgoblin, peri, dan iblis dikaitkan dengan hari itu. Periode itu juga dianggap menguntungkan untuk ramalan tentang hal-hal seperti pernikahan, kesehatan, dan kematian.

Ketika orang-orang Romawi menaklukkan bangsa Celtic pada abad ke-1 M, mereka menambahkan festival Feralia mereka sendiri, memperingati meninggalnya orang mati, dan Pomona, dewi panen.

Halaman:

Editor: Sri Wahyu Ningsih

Sumber: Britannica.com


Tags

Terkait

Terkini

x