Membacakan Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur Bisa Mengurangi Ketergantungan Terhadap Gadget

- 7 September 2022, 20:58 WIB
Membacakan Dongen anak bisa mengurangi ketergantungan akan gadget
Membacakan Dongen anak bisa mengurangi ketergantungan akan gadget /Dunia tempo.com/Duniatempo.com

JEMBRANABALI.COM - Sebelum anak-anak selalu menikmati aktivitas dongeng. Apalagi jika ceritanya seru dan memberikan pelajaran untuk si anak. Jadi dobel untungnya.

Dongeng selain bisa dijadikan aktivitas pengantar tidur. Membacakan cerita dongeng anak juga bisa dijadikan oleh para orang tua untuk mengenalkan budaya luar kepada anak.

Yuk rajin baca dongeng untuk anak agar mengurangi ketergantungan anak akan gadget.

Seperti dilansir Jembrana Bali dari Aktualkan.com yang berjudul Cerita Dongeng Anak Untuk Membangun Kedekatan Dengan Anak Sejak Dini: Kisah Pohon Apel, Tentang Kesetiaan

Baca Juga: Jangan Kecewa Beliebers, Justine Bieber Kembali Tunda Justice World Tour

1. Cerita Dongeng Anak: Kancil si Cerdik dan Buaya

Salah satu dongeng anak yang sering dibacakan kepada anak adalah cerita “Kancil dan Buaya”.

Kancil adalah hewan yang memiliki ketangkasan dan sering membantu hewan lain di hutan adalah salah satu sosok yang paling dihormati di hutan. Konon suatu hari Kancil sangat lapar tetapi harus menyeberangi sungai untuk mencari makan.

Karena kecerdikannya, Kancil dengan gagah berani pergi ke tempat buaya biasa berkumpul dan membuat kesepakatan dengan buaya bahwa ia membawa kabar baik dari raja hutan untuk memberikan daging kepada semua buaya yang ada di sungai.

Kancil meminta semua Buaya berkumpul dan berbaris agar bisa dihitung dengan pasti jumlah semua buaya yang ada.

Baca Juga: Profil Suharso Monoarfa, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan yang Diberhentikan

Merasa yakin dengan perkataan Kancil, Buaya pun setuju dan siap berbaris dari tepi sungai hingga ke ujung seberang sungai untuk membentuk sebuah jembatan. Kancil menyeberangi sungai dengan bantuan Buaya.

Namun sesampainya di seberang sungai, Kancil langsung mengucapkan terima kasih kepada seluruh Buaya yang telah membantunya menyeberangi sungai dan kemudian kabur. Hal ini juga membuat Buaya marah karena merasa dibohongi.

Dari dongeng ini, Bunda dapat mengajarkan kepada anak-anak bahwa kecerdikan seseorang tidak boleh disalahgunakan agar orang lain tidak merasa dirugikan.

2. Cerita Dongeng Anak: Pohon Apel, Tentang Kesetiaan Seorang Sahabat

Dari kisah pohon apel ini akan mengajarkan kepada anak Bunda tentang kesetiaan abadi seorang sahabat. Kisah ini bercerita tentang seorang anak kecil yang suka bermain di bawah pohon apel. Hampir setiap hari anak menghabiskan waktunya untuk bermain, memanjat dan menikmati manisnya buah apel.

Ketika anak itu remaja, dia tidak lagi bermain di bawah pohon apel. Pohon apel merasa sedih dan kesepian. Hingga suatu hari, Sahabatnya itu datang kembali. Ketika Sahabatnya itu merasa lapar, pohon itu mengizinkannya mengambil apel untuk dimakan dan sebagian di jualnya di pasar.

Baca Juga: Kebocoran Hidrogen Masih Terjadi, NASA Kembali Batalkan Peluncuran Artemis 1

Suatu hari, rumah anak itu terbakar dan membuat dia dan keluarganya bingung untuk membangun kembali rumah mereka. Sekali lagi pohon apel datang membantunya. Ambil beberapa batang pohon apel sebagai dasar untuk rumah baru.

Tahun terus berganti, anak kecil yang dulunya ceria kini semakin tua. "Akhirnya Kamu kembali," sapa pohon apel itu. "Sekarang aku sendirian, aku tidak tahu harus kemana. Hatiku menuntunku untuk berjalan di sini. Aku tidak membutuhkan buah-buahanku lagi, aku hanya perlu bersandar pada mereka," kata sosok anak kecil yang sekarang di tengah-tua.

Kemudian, anak kecil itu mengembuskan napas terakhirnya di bawah pohon apel. Bahkan, dia dimakamkan di sebelah pohon apel. Kisah anak ini mengajarkan bahwa persahabatan sejati tidak akan pernah meninggalkan Anda. Itu akan selalu berada di tempat yang sama dengan setia menunggu kepulanganmu.

3. Cerita Dongeng Anak: Kisah Putri dan Pangeran Katak

Seorang putri kerajaan yang menawan bermain sepak bola di tepi sungai. Secara kebetulan, dia melemparkan bola favoritnya ke sungai. Putri sedih karena bola kesayangannya jatuh kedalam sungai.

Saat dia sedih, seekor katak muncul dari sungai dan bertanya apa yang membuat Putri sedih. Kemudian dia memberi tahu sang putri apa yang terjadi pada katak itu dan berjanji akan melakukan apa saja ketika bola itu kembali.

Dengan semangat Katak pun membantu sang Putri dan akan membawa bola dari dasar sungai yang dalam. Setelah berhasil menemukan bolanya , Putri memilih pergi dan meninggalkan sang Katak. Hingga suatu malam, sang kodok datang ke istana untuk meminta janji sang putri dan sang putri harus memenuhi janjinya pada sang kodok.

Kemudian pada malam ketiga, katak jelek pun berubah menjadi sosok pangeran yang mengejutkan sang putri. Saat katak menjelaskan kronologi kejadian yang menimpanya, “Aku dikutuk oleh penyihir jahat menjadi katak. Untungnya, aku bertemu denganmu, dan kamu menjadi syarat untuk melepaskan kutukan penyihir jahat itu,” kata sang pangeran.

Singkat cerita, sang pangeran kemudian membawa sang putri ke rumah orang tuanya. Keduanya memutuskan untuk menikah di sana dan hidup bahagia. Kisah ini mengajarkan anak-anak untuk selalu mengingat apa yang mereka janjikan, dan menjadi orang yang tidak bisa dipatahkan.***

Editor: Hasanudin


Tags

Terkait

Terkini

x