Membacakan Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur Bisa Mengurangi Ketergantungan Terhadap Gadget

- 7 September 2022, 20:58 WIB
Membacakan Dongen anak bisa mengurangi ketergantungan akan gadget
Membacakan Dongen anak bisa mengurangi ketergantungan akan gadget /Dunia tempo.com/Duniatempo.com

Tahun terus berganti, anak kecil yang dulunya ceria kini semakin tua. "Akhirnya Kamu kembali," sapa pohon apel itu. "Sekarang aku sendirian, aku tidak tahu harus kemana. Hatiku menuntunku untuk berjalan di sini. Aku tidak membutuhkan buah-buahanku lagi, aku hanya perlu bersandar pada mereka," kata sosok anak kecil yang sekarang di tengah-tua.

Kemudian, anak kecil itu mengembuskan napas terakhirnya di bawah pohon apel. Bahkan, dia dimakamkan di sebelah pohon apel. Kisah anak ini mengajarkan bahwa persahabatan sejati tidak akan pernah meninggalkan Anda. Itu akan selalu berada di tempat yang sama dengan setia menunggu kepulanganmu.

3. Cerita Dongeng Anak: Kisah Putri dan Pangeran Katak

Seorang putri kerajaan yang menawan bermain sepak bola di tepi sungai. Secara kebetulan, dia melemparkan bola favoritnya ke sungai. Putri sedih karena bola kesayangannya jatuh kedalam sungai.

Saat dia sedih, seekor katak muncul dari sungai dan bertanya apa yang membuat Putri sedih. Kemudian dia memberi tahu sang putri apa yang terjadi pada katak itu dan berjanji akan melakukan apa saja ketika bola itu kembali.

Dengan semangat Katak pun membantu sang Putri dan akan membawa bola dari dasar sungai yang dalam. Setelah berhasil menemukan bolanya , Putri memilih pergi dan meninggalkan sang Katak. Hingga suatu malam, sang kodok datang ke istana untuk meminta janji sang putri dan sang putri harus memenuhi janjinya pada sang kodok.

Kemudian pada malam ketiga, katak jelek pun berubah menjadi sosok pangeran yang mengejutkan sang putri. Saat katak menjelaskan kronologi kejadian yang menimpanya, “Aku dikutuk oleh penyihir jahat menjadi katak. Untungnya, aku bertemu denganmu, dan kamu menjadi syarat untuk melepaskan kutukan penyihir jahat itu,” kata sang pangeran.

Singkat cerita, sang pangeran kemudian membawa sang putri ke rumah orang tuanya. Keduanya memutuskan untuk menikah di sana dan hidup bahagia. Kisah ini mengajarkan anak-anak untuk selalu mengingat apa yang mereka janjikan, dan menjadi orang yang tidak bisa dipatahkan.***

Halaman:

Editor: Hasanudin


Tags

Terkait

Terkini

x