Enam Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang

7 Oktober 2022, 08:33 WIB
Enam Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang /ANTARA by Ari Bowo Sucipto/

JEMBRANABALI.COM - "Berdasarkan penyelidikan dan bukti yang cukup, kami telah menetapkan enam tersangka," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers, terkait bencana stadion sepak bola yang menewaskan 131 orang di Kanjuruhan Malang Jawa Timur pada akhir pekan, 1 Oktober 2022.

Enam orang yang didakwa dengan kelalaian yang menyebabkan kematian termasuk tiga petugas polisi dan tiga orang yang bertanggung jawab atas pertandingan dan keamanannya, termasuk kepala panitia penyelenggara Arema FC dan salah satu petugas keamanan klub, kata Kapolri.

Dua petugas polisi yang sedang diselidiki memerintahkan rekan-rekannya untuk menembakkan gas air mata, katanya.

Baca Juga: Ide Bisnis Kreatif Modal Kecil Bisa Dicoba di 2022

Petugas polisi ketiga yang sedang diselidiki, mengetahui tentang peraturan keselamatan FIFA yang melarang penggunaan gas kontrol kerumunan di sisi lapangan, tetapi tidak mencegah gas air mata digunakan oleh rekan-rekannya, katanya.

Para tersangka menghadapi hukuman maksimal lima tahun penjara jika terbukti bersalah, Prabowo mengatakan lebih banyak orang dapat dikenakan sanksi.

Asosiasi sepak bola Indonesia telah melarang ketua panitia penyelenggara Arema FC dan seorang petugas keamanan untuk terlibat dalam sepak bola seumur hidup.

Baca Juga: Di Tengah Ketegangan Perang Ukraina, AS Terbangkan Kosmonot Rusia ke ISS

Pengumuman itu muncul ketika kemarahan tumbuh atas tanggapan polisi terhadap invasi lapangan.

Petugas bereaksi dengan menembakkan gas air mata ke tribun yang penuh sesak ketika penggemar Arema FC mencoba mendekati pemain setelah kekalahan mereka dari rival Persebaya Surabaya pada Sabtu malam.

Kepala polisi mengatakan 11 petugas secara total menembakkan gas air mata untuk mencegah lebih banyak penonton turun ke lapangan tetapi menyebabkan penonton panik dan berusaha segera meninggalkan arena."

Baca Juga: Avatar The Way of Water Diperkirakan Akan Hasilkan $649 juta di Box Office AS

Mereka menembakkan delapan tabung ke tribun dan tiga ke lapangan, menurut penyelidikan polisi.

Ratusan orang melarikan diri untuk keluar, mengakibatkan banyak orang diinjak-injak atau mati lemas. Saksi mata mengatakan gerbang ditutup.

Prabowo mengatakan "pintu tidak dibuka sepenuhnya ... dan para steward tidak berada di tempatnya" ketika pertandingan berakhir.

Baca Juga: 9 Hewan Paling Cerdas, Nomor Satu Berasal dari Kalimantan

Sebagian besar korban yang tewas menderita asfiksia.

Penyelenggara liga PT LIB juga tidak memverifikasi keamanan stadion sejak 2020 dan panitia penyelenggara Arema FC tidak menyiapkan rencana darurat, katanya.

Polisi menggambarkan invasi lapangan itu sebagai kerusuhan dan mengatakan dua petugas tewas, tetapi para penyintas menuduh mereka bereaksi berlebihan.

Baca Juga: Penasaran, Inilah 5 Kejadian yang Diramalkan Nostradamus untuk Tahun 2023 Mendatang

Petugas merespons dengan paksa, menendang dan memukul penggemar dengan tongkat, menurut saksi dan rekaman, mendorong penonton kembali ke tribun di mana banyak yang akan mati setelah gas air mata ditembakkan.

Pemerintah Indonesia telah menangguhkan liga sepak bola nasional negara itu sampai penyelidikan selesai.

Editor: Sri Wahyu Ningsih

Sumber: Japantoday.com

Tags

Terkini

Terpopuler