Air Susu Ibu( ASI) Nilai Gizi serta Isi Protektifnya

- 29 Juli 2022, 01:21 WIB
Ilustrasi Air Susu Ibu (ASI).
Ilustrasi Air Susu Ibu (ASI). /

Pada susu formula tidak memiliki enzim lipase. ASI serta memiliki asam lemak esensial semacam asam linoleat( omega 6) serta asam linolenat( omega 3). Omega 3 merupakan pembuat asam lemak tidak jenuh rantai panjang ataupun docosahexaenoid acid( DHA), sebaliknya omega 6 merupakan pembuat arachidonic acid( AA). DHA serta AA memiliki guna berarti buat perkembangan otak serta melindungi integritas kulit, sehingga balita yang diberi ASI memiliki kecerdasan lebih baik dibanding dengan balita yang tidak diberikan ASI( Pilliteri, 2007).

● Karbohidrat pada ASI

Balita memperoleh sumber tenaga dari laktosa. ASI memiliki laktosa selaku komponen utama dari faktor karbohidrat dengan jumlah kurang lebih 75 gr/ liter. Laktosa merupakan karbohidrat yang gampang di cerna oleh badan. Laktosa gampang diurai jadi glukosa serta galaktosa dengan dorongan enzim laktase yang ada pada mukosa saluran pencernaan manusia semenjak lahir.

Guna laktosa merupakan selaku sumber kalori serta mempertinggi absorbsi kalsium dan memicu perkembangan laktobasilus bifidus yang ialah kuman baik buat balita( Perry, et al., 2010).

● Protein pada ASI

Protein diperlukan balita baru lahir buat pertumbuhan serta perkembangannya. Kandungan protein ASI sebesar 0. 9%, 60% merupakan tipe whey ataupun laktalbumin. Whey merupakan protein yang gampang di cerna dibanding kasein yang lebih banyak ada pada susu resep. Di samping whey, ASI pula memiliki sistin serta asam amino.( Pilliteri, 2007).

● Garam serta Mineral pada ASI

Ginjal neonatus belum bisa mengkonsentrasikan air kencing dengan baik, sehingga dibutuhkan nutrisi dengan kandungan garam serta mineral rendah. ASI memiliki garam serta mineral lebih rendah dibanding susu sapi serta susu formula. Kandungan garam serta mineral yang rendah menguntungkan kerja ginjal balita baru lahir sehingga tidak bekerja keras buat mengekskresikannya. Perihal tersebut menguntungkan sistem ginjal balita yang belum matur.

Dilihat dari kandungan kalsium ASI serta susu sapi, kandungan kalsium susu sapi lebih besar dibanding ASI, namun kandungan fosfornya jauh lebih besar sehingga mengacaukan penyerapan kalsium oleh badan. Balita yang diberikan susu formula bisa menimbulkan tetani/ kejang otot sebab hipokalsemia( Perry, et al., 2010).

Halaman:

Editor: Shella Audiati Nurjana


Tags

Terkait

Terkini