Indonesia Belum Mampu Ber-Transformasi Digital, Walaupun Pengguna Internet Sudah Banyak

5 Juli 2022, 13:00 WIB
transformasi digital indonesia /BRI

JEMBRANABALI.COM - Dunia internet sudah seharusnya membuat mindset kita untuk ber transformasi digital. Dari yang sebelumnya begelut di dunia nyata. Kita harus mulai beradaptasi dengan dunia digital.

Di zaman transformasi digital, ruangan digital jadi sisi lain dari realita kehidupan. Digitalisasi yang berkembang cepat dalam tahun-tahun ini ini diharap jadi motor baru yang menggerakkan adaptasi perubahan dari offline ke online.

Wabah Covid 19 salah satunya jadi aspek terpenting yang menyebabkan kenaikan aktivitas dalam masyarakat di ruangan digital dan membuat semua warga harus menyesuaikan diri dengan tehnologi digital.

Research APJII Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia di bulan juni 2022 jumlah pemakai internet di Indonesia capai 210 juta orang atau sama dengan 77% dari keseluruhan warga di Indonesia. Ini memperlihatkan ada kenaikan 4% dari tahun lalu.

Baca Juga: Cari Objek Wisata Terbaru di Jembrana Bali? Berikut 15 Objek Wisata yang Wajib di Kunjungi

Trend digitalisasi tercermin dari cepatnya nilai serta volume transaksi bisnis digital yang berkaitan dengan teknologi yang dapat di gunakan untuk keperluan produktif yang berbasis internet, seperti meeting online dan sejenisnya.

Tetapi menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Samuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, "memakai handphone atau terhubung ke internet saja kurang cukup untuk bawa Indonesia ke transformasi digital."

"Penelitian wordbank tahun 2018 memperlihatkan jika Indonesia memerlukan sembilan juta pegiat digital baru sampai tahun 2030. Atau sama dengan 600ribu pegiat digital baru /tahunnya agar proses transformasi digital nasional dapat berjalan." kata Samuel.

Samuel menambah Literatur digital menjadi satu diantara factor kunci yang penting dipunyai tiap warga agar bisa manfaatkan peluang atau memperoleh kesempatan baru yang ada karena ada shifting technology sekarang ini.

Baca Juga: Berikut 7 warisan Cara Mengobati Sariawan Paling Ampuh

Shifting technology disimpulkan Perubahan dari waktu ke waktu makin mengalami perkembangan, yaitu pada persoalan perkembangan tehnologi digital yang memungkinkannya beberapa orang dari beragam negara sama-sama tersambung hingga sebuah hubungan terjadi.

Program literatur digital memberi pembelajaran dengan memakai modul dan kurikulum mengarah 4 pilar khusus literatur digital yaitu digital kemampuan, digital safety, digital culture, digital ethics.

Keinginan Samuel nantinya program literatur digital ini dapat memperoleh bawa peralihan positif untuk warga Indonesia buat nanti ada bakat digital baru secara masif.

Editor: Hasanudin

Sumber: APJII

Tags

Terkini

Terpopuler