Diduga Akibat Material Yang Terlalu Ringan, Bade Tumpang Sembilan di Gianyar Roboh

- 30 Oktober 2022, 19:32 WIB
Ilustrasi Bade Tumpang Sembilan
Ilustrasi Bade Tumpang Sembilan /Shella Audiati Nurjana/

GIANYAR, JEMBRANABALI.COM - Kejadian yang cukup mencengangkan terjadi dalam upacara pitra yadnya di Desa Keliki Kangin, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar pada Minggu (25/10). Sebuah bade tumpang sembilan dengan ketinggian dua puluh meter roboh saat perjalanan menuju ke setra. Untungnya jenasah yang ada di atas bade tidak sampai terjatuh dan prosesi masih bisa dilanjutkan hingga proses kremasi atau pembakaran di setra.

Bade yang membawa jenasah almarhum Ngakan Made Padma itu sempat menimpa rumah warga, hingga akhirnya roboh dan jatuh ke tanah. Akibatnya, jenasah almarhum harus dievakuasi dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran kabupaten Gianyar. Bendesa Adat Keliki, I Made Sudiasa menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi saat proses pengusungan menuju ke setra.

"Jalur yang dilalui memang cukup rumit, dimana ada tanjakan dan turunan, namun kejadian justru terjadi di jalur datar dan jarak yang tidak terlalu jauh dari setra," ungkapnya.

Baca Juga: Penyerahan Bantuan Sembako di Tanjung Benoa di Hadiri Anggota DPD RI Anak Agung Gde Agung

Ia menjelaskan bahwa bade secara perlahan, bade kemudian miring ke kiri dan bagian atas bade menimpa rumah warga atas nama I Nyoman Lekik. Bade itu kemudian terlepas dari sanan yang kala itu diusung oleh sekitar 80 orang warga.

Kejadian tersebut sontak menghebohkan para pengusung bade dan para warga yang mengikuti jenasah menuju ke setra.

Menurut penuturan keluarga, robohnya bade kemungkinan dikarenakan material yang terlalu ringan. Permintaan tersebut tidak terlepas dari kewaspadaan terkait pengurangan personil yang akan mengusung bade menuju setra.

"Kami memang meminta secara khusus kepada pembuat bade agar dibuat lebih ringan dari biasanya, namun kami tidak menduga bahwa kejadiannya akan seperti ini," sesalnya.

Baca Juga: Bisnis Teh Poci di Bali Beduck Cuan nya Bikin Mata Seger

Permintaan bade yang ringan ini, kata dia, tak terlepas dalam memenuhi protokol kesehatan.Sebelum menggelar plebon, pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Gianyar, termasuk pihak kepolisian. Bahkan, baik sejak persiapan hingga kegiatan puncak harus menaati protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah peserta, dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Shella Audiati Nurjana


Tags

Terkini

x