Hari Raya Pagerwesi 2022 Makna dan Artinya Bagi Alam Semesta

- 26 Oktober 2022, 14:53 WIB
Hari Raya Pagerwesi 2022 Ucapan dan Makna Artinya
Hari Raya Pagerwesi 2022 Ucapan dan Makna Artinya /Shella Audiati Nurjana/Pinterest

JEMBRANABALI.COM - Seperti diberitakan laman PHDI, hari raya Pagerwesi 2022 yang jatuh pada tanggal 26 Oktober ini tepat dengan Buda Kliwon Sinta adalah hari Payogan Sang Hyang Pramesti Guru didampingi Dewata Nawa Sangga. Menurut penanggalan Bali, hari ini Rabu (26 Oktober) merupakan momen Buda Kliwon Sinta. Hari ini adalah Hari Raya Pagerwesi. Pada hari ini, umat Hindu Bali juga menggelar Widi Widhana di Sanggah Kemulan untuk menenangkan pikiran melalui meditasi yoga.

Banyak masyarakat Bali yang tidak tahu kapan Hari Pagerwesi 2022 dilaksanakan. Menurut Dr. Drs. I Gusti Ketut Widana, M.Si selaku Dosen UNHI Denpasar di salah satu tulisannya di balipost mengungkapkan bahwa hari raya pagerwesi 2022 ini Dimanfaatkan tidak hanya sebagai konsep ritual tetapi di atas semua itu sebagai momen religius untuk berhubungan dan meningkatkan dalam konteks lingkungan melalui cara-cara konkret untuk merawat, melindungi dan melestarikan alam dan semua sumber daya hayatinya.

Makna dan Arti Hari Raya pagerwesi 2022

Kata "Pagerwesi" yang berasal dari suku kata "Pager" yang bermakna pageh atau kuat, melindungi/memperkuat seperti halnya logam "wesi" (besi) yang dikenal kokoh. Mempunyai makna dan arti sebagi Konsep yang kuat harus, lebih kuat dalam konteksnya.

Pagerwesi adalah hari raya umat Hindu yang jatuh setiap empat hari setelah Hari Saraswati. Pagerwesi bisa disebut sebagai penanda ilmu yang diturunkan dari guru. Saraswati, hari terakhir dari wuku terakhir, diperingati dan dirayakan sebagai anugerah kemanusiaan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari Sang Hyang Widi Wasa.

Baca Juga: Twibbon Ucapan Selamat Hari Raya Saraswati 2022 dan Mantra Banten Saraswati

Mengingat bahwa agama Hindu adalah agama yang berwatak alami, maka konsep ini selalu mengarah pada terwujudnya keselarasan dengan alam. Dimulai dengan meningkatkan kesadaran manusia, kami secara konsisten berkomitmen untuk melindungi, melestarikan dan melestarikan semua elemen alam.

Ada persiapan yang tak tergantikan bagi umat manusia untuk hidup kembali di era berikutnya yang dimulai wuku Shinta.

 

Editor: Shella Audiati Nurjana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x