JEMBRANABALI.COM - Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjindra menyatakan optimismenya terhadap pengembangan benih padi M70D di Kabupaten Buleleng. Hal itu diungkapkannya usai menyaksikan panen raya di demplot (Demplot) di Subak Buwug, Desa Sarimekar. Padi benih M70D terbukti merupakan varietas padi unggul yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Memang umur padi M70D memiliki umur yang pendek, dapat hidup di lahan yang sulit tergenang air, namun hasil panennya memuaskan. Sutjidra mengatakan
Perawatan Padi M70D
Ini jelas merupakan kabar baik bagi petani yang lahannya sulit diakses, seperti demplot di Subak Buwug. Karena banyak uji coba sebelumnya dengan varietas padi lain sering gagal menghasilkan.
Mengenai panennya, ia mengatakan bahwa di Subak Buwug, hasilnya 5 ton per hektar. Sedangkan panen sebelumnya di daerah lain, bila air cukup, hasilnya mencapai 8 ton/ha.
Baca Juga: Anak Agung Gde Agung Ungkap Pentingnya Peran Desa Adat Dalam Event Sosialisasi Empat Pilar MPR RI
“Dengan padi varietas baru M70D ini, petani merasa di lahan dengan sedikit air, hasilnya luar biasa, masih bisa mencapai di atas rata-rata dibandingkan varietas lain,” kata Pak Sutjidra.
Selanjutnya, Sutjidra memberi wewenang kepada Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng untuk bekerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Buleleng untuk memasok benih padi M70D kepada petani di Buleleng.
Dengan hasil panen padi M70D yang baik diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sehingga kegiatan pertanian di Kabupaten Buleleng dapat meningkat.
Di bawah arahan Wakil Bupati Sutjidra, Kepala Dinas Buleleng Distan I Made Sumiarta bersama HKTI Buleleng akan berupaya memasok benih ke petani di Kabupaten Buleleng. Jika petani Buleleng antusias menanam padi M70D, bisa mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Buleleng yang menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas pembangunan.
Kemudian, kata Sumiarta, petani juga akan dilatih membuat sayuran atau pupuk dan pestisida organik. Hal ini dilakukan dengan harapan kualitas hasil pertanian di Buleleng dapat meningkat pesat karena meminimalkan penggunaan bahan kimia.