JEMBRANABALI.COM - Charles Philip Arthur George bisa saja memilih nama kerajaan lain ketika dia naik takhta setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II.
Namun nama Charles tetap dipilih mungkin karena pertimbangan bahwa Ratu telah menggunakan nama pemberian orang tuanya, seperti halnya kakeknya, Raja George VI, bernama asli Albert Frederick Arthur George dan dipanggil Bertie oleh teman dan keluarga.
Beberapa pengamat berpikir mungkin raja yang baru akan lebih suka nama yang berbeda mengingat sejarah yang terkait dengan dua raja Inggris sebelumnya yang bernama Charles.
Baca Juga: NASA Konfirmasikan Peluncuran Roket Artemis Direncanakan pada akhir September
Berikut sejarah Raja Charles.
RAJA CHARLES I
Raja Charles I adalah satu-satunya penguasa Inggris yang pemerintahannya dianggap menyebabkan terjadinya revolusi dan penghapusan sementara monarki.
Dia naik takhta pada tahun 1625, pemerintahannya dihiasi dengan perebutan kekuasaan yang berkembang antara mahkota dan Parlemen, yang berusaha membatasi kekuasaan raja.
Setelah raja berusaha menangkap anggota parlemen di House of Commons pada tahun 1642, permusuhan meletus ke dalam Perang Saudara Inggris, yang berakhir dengan kemenangan bagi pasukan parlementer Oliver Cromwell.